Senin, 29 Juni 2015

Resolusi Lebaranku

Dalam rangka menambah referensi cerita lebaran di negeri ini saya sedikit berbagi cerita, barangkali bermanfaat bagi para perintis usaha kecil menegah seperti saya.

Diprediksi dan telah memasuki suasana lebaran tahun ini ternyata lebih sulit dari pada tahun-tahun sebelumnya bagi masyarakat umumnya dan bagi para pengusaha kecil dan menengah, karyawan atau wiraswasta dan diperlukan adanya resolusi keuangan. mugkin bagi sebagian bidang usaha yang lain tidak berlaku bahkan menjadi peningkatan omset kesempatan grow up.

saya sebagai wiraswastawan atau usaha kecil-kecilan sangat cukup repot setiap menghadapi lebaran. saya  mengambil pengalaman dari beberapa tahun sebelumnya karena pada momen ini pengeluaran dana lebih dari empat kali lipat dari bulan-bulan biasa. misalnya :

1. Dana untuk sandang keluarga (ya bisa dibilang wajib karena budaya kita dan dengan berbagai alasan bahwa lebaran berarti pakaian baru, padahal sebenarnya dan sunahnya tidak harus)
2. Dana untuk pangan sekunder (kue-kue, makanan dan minuman khas lebaran dan sebagainya)
3. Dana untuk THR (meskipun jumlah karyawan bisa di hitung dengan jari, hehe...)
4. Dana untuk kendaran (beli atau kredit kendaraan baru atau perbaikan/persiapan kendaraan buat mudik)
5. Dana tidak terduga, kirim-kirim parsel, liburan dan cadangan dana selama liburan lebaran.

Dalam budaya Jawa hal di atas atau mendata pengeluaran adalah ciri orang pelit karena selalu menghitung pengeluaran dana, meskipun untuk berbagi atau sedekah, bahkan ada sebutan nya bagi orang-orang seperti ini yaitu "itungan" pasti anda pernah dengar kalimat "Dia mah orangnya itungan" tetapi kalau pengusaha atau perusahaan kan Beda, sekecil apapun dana harus ada bukti pengeluaran, anggarannya berapa?, digunakan untuk apa?, dananya darimana? betul ga?

Yang jelas semua agenda diatas membutuhkan dana yang cukup lumayan banyak kalau menurut saya, kalau tidak diplaning dan dibudgetkan akan dan pasti berdampak buruk bagi finansial pribadi. mungkin ada juga bagi sebagian yang lain atau sobat-sobat pembaca ada yang memanfaatkan Kartu Kredit, Pinjaman Dana, Kredit Tanpa Agunan KTA dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan lebaran. tapi Bagaimana Produk di cermati bisa membantu kita dalam melakukan resolusi lebaran,





Jadi pengaturan keuangan menjelang lebaran harus benar-banar di planing, jangan sampai jadi boomerang, pengalaman saya dari tahun sebelumnya adalah minus, sampai uang modal usaha pun terpakai. sedangkan income menurun bahkan nol (bagi sebagian line usaha). kondisi seperti ini sudah menjadi rahasia umum maksudnya kondisi keuangan pribadi atau keluarga yang seharusnya orang lain tidak perlu tahu tetapi banyak orang mengalami hal yang sama dan setiap tahun terulang kembali. dan kondisi seperti ini diperlukan sebuah resolusi. mungkin lebih enak di sebut resolusi lebaran.

Resolusi Lebaranku Dalam mencermati lebaran tahun ini saya persiapkan minimal tiga bulan sebelum bulan puasa, idealnya sebelas bulan sebelum puasa yaitu dengan cara menabung. dengan tabungan inilah alhamdulillah beberapa perencanaan sudah sesuai dan berjalan. diantaranya :

a. Pembelian Pakaian untuk Lebaran keluarga dilaksanakan sebelum puasa maksimal 2 hari sebelum puasa dan itu sudah ok, kenapa diplaning sebelum puasa ?, supaya pada saat bulan puasa bisa fokus ibadah dan  kalau belanja pakaian di bulan puasa banyak mudhorot nya, seperti
  • - tempat belanja penuh sehingga berdesak-desakan
  • - lebih terasa cape dan haus
  • - model pakaian kehabisan atau stock lama
  • - harga-harga lebih mahal
  • - tergesa-gesa pengen cepat pulang
b. Pembagian Tunjangan Hari Raya lebih awal (sesuai rencana) pada awal ramadhan. karyawan lebih senang kalau THR dibagikan lebih awal, karena :
  • - Karyawan sendiri bisa mengatur keuangan (katanya)
  • - Mengurangi padatnya jadual atau pekerjaan mendekati hari lebaran
c. Pembelian pengadaan makanan dan minuman khas lebaran sudah di anggarkan,
d. Pembelian Kendaran baru atau kredit kendaraan baru untuk tahun ini tidak direncakan karena kendaran yang sudah ada masih bisa mengcover semua kegiatan, alasannya kendaran masih layak pakai dan siap luar kota, adapun kemungkinan yang membutuhkan dana pada saat tune up dan atau kaki-kaki yang perlu diganti.

Resolusi seperti ini sebetulnya sudah terpikirkan beberapa tahun sebelumnya akan tetapi kalau diterapkan pada programnya baru lebaran tahun ini, mungkin ada yang bilang terlambat tapi seperti pepatah bilang lebih baik terlambat dari pada tidak pernah sama sekali.




2 komentar:

  1. Semoga sukses
    Http://fotocopy-mesin.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Somoga sukses
    Http://fotocopy-mesin.blogspot.com

    BalasHapus